Siapa yang tak kenal Dilara Tsarina? Novel-novel romantis karyanya sukses merebut hati pembaca dan selalu berada di jajaran best seller di toko buku. Tapi siapa sebenarnya Dilara Tsarina? Sosoknya misterius dan tak ada yang pernah bertemu muka dengannya. Tidak ada foto pribadi. Hanya sesekali dia menuliskan status di akun Facebook.
Jason menyadari keanehan dalam novel-novel Dilara Tsarina yang iseng dibacanya. Ceritanya begitu mirip dengan kejadian nyata saat ia di SMA. Semakin aneh saat status di Facebook Dilara Tsarina seolah mencerminkan perasaan seorang gadis bernama Adis padanya.
Adis, sosok pendiam dan pemalu yang bekerja di wedding organizer, tak menyangka akan bertemu Jason, cowok jail yang mengolok-oloknya sewaktu SMA. Jason bersama calon istrinya menggunakan jasa WO tempat Adis bekerja untuk mengurus persiapan pernikahan mereka. Namun, pertemuan itu ternyata mengubah segalanya. Dan kali ini memberi kesempatan bagi Adis untuk lebih dekat dengan Jason.
Semakin dekat Jason dengan Adis, ia jadi mempertanyakan apa hubungan Adis dengan Dilara Tsarina. Karena hanya Dilara Tsarina yang mengingatkan Jason bahwa cinta dalam novel mungkin bisa terjadi dalam kehidupan nyata.
Pendosa adalah novel perdana Esi Lahur yang memiliki nama asli Maria Theresia Lahur. Novel ini terinspirasi dari pengalaman hidup penulis yang pernah menempuh SMA di Blitar, tinggal di asrama yang dikelola suster Katolik, dan mengalami masa kuliah yang kebetulan bertepatan dengan penggulingan Orde Baru.Lahir di Jakarta, 3 Oktober 1977, Esi adalah sarjana antropologi FISIP Universitas Indonesia (2001) yang kini bekerja sebagai wartawan di Tabloid Olahraga BOLA.Ketertarikan Esi pada dunia tulis-menulis sudah muncul sejak kecil. Waktu SD, pernah menulis di majalah Paroki Kristus Salvator, Petamburan, Jakarta, yang bernama Tambur.Saat kuliah, Esi mengikuti mata kuliah Penulisan Populer dengan dosen Ismail Marahimin yang membuatnya gemar menulis cerpen. Pengaruh mengikuti mata kuliah itu besar bagi Esi, karena cerpen pertama yang dikirimnya ke majalah Femina, Pengantinku menjadi juara pertama Sayembara Mengarang Cerpen Femina 2000. Sejak itu sejumlah cerpennya dimuat di majalah Femina dan Bobo.Kegemaran melakukan perjalanan ke sejumlah daerah di Indonesia digabungkan dengan kesenangan menulis menghasilkan novel Pendosa.