Andre, Comte de Villaret, jatuh miskin setelah revolusi Prancis menghanguskan seluruh harta keluarganya. Kini, ia datang ke Haiti untuk menemukan harta peninggalan hartanya. Harta yang sempat disembunyikan, sebelum Paman dan keluarganya dibantai oleh pendukung revolusi orang berkulit hitam.Dengan menyamar sebagai Mullato, pencarian Andre membawanya bertemu dengan selir Kaisar Haiti yang eksotis, perkebunan yang terlantar, ritual Voodoo yang sensual dan tanpa terkendali, lalu Saona.Genderang Voodoo memperingatkan bahaya yang mengintai Andre dan Saona, saat mereka hendak meloloskan diri dari kejaran para tentara yang haus darah. Keduanya harus segera pergi dari pulau misterius itu, bila tidak, siksaan dan kematian yang mengenaskan menanti mereka.
Barbara Cartland lahir pada tanggal 9 Juli 1901, di awal abad yang penuh dengan pergolakan. Sepanjang hidupnya ia telah menghibur jutaan orang dengan buku-bukunya, baik fiksi maupun nonfiksi.
Selain menjadi penulis ia juga ahli sejarah, penulis skenario, dosen, pembicara di kancah politik dan tokoh televisi. Sebagai penulis yang sangat produktif, Barbara Cartland telah menghasilkan 723 buku, yang terjual lebih dari satu miliar kopi dalam 36 bahasa di seluruh dunia. Buku pertama ditulisnya pada usia 21 tahun, dan setelah itu ia sangat piawai menulis buku sehingga dengan tenang dapat mendiktekan bukunya pada sekretarisnya, sementara ia hanya berbaring dengan santai di atas sofa. Ia biasa mendiktekan 6.000 sampai 7.000 kata per hari dan bisa menyelesaikan satu novel dalam tujuh hari.
Pada tahun 1927 Barbara menikah dengan Alexander McCorquodale, dan setahun kemudian melahirkan Raine--yang kemudian menjadi ibu tiri Putri Diana. Mereka bercerai tahun 1933. Tiga tahun kemudian Barbara menikah dengan Hugh McDorquodale, sepupu mantan suaminya. Mereka memiliki dua putra, Ian dan Glen. Barbara Cartland juga ikut berjuang memperbaiki kehidupan para bidan dan perawat. Sebagai ketua Pendidikan Kebiadanan Kerajaan (cabang Hertfordshire), ia orang pertama di Inggris yang menyumbang lencana kehormatannya kepada para bidan itu. Barbara juga memperjuangkan para lanjut usia dan ...