Metode Spiritual Membangkitkan Etos, Integritas, dan Kepribadian Rabbani (Ilahiah) dalam Jiwa Setiap Muslim/Muslimah "Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu ia berkata kepada manusia, 'Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.' Akan tetapi (ia berkata), 'Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS. Ali 'Imran [3]: 79) Saat ini, secara kuantitas, jumlah kaum muslimin sedunia telah melebihi satu seper-empat miliar jiwa. Sayang seribu sayang, jumlah sebesar itu justru kini membuktikan kebenaran sebuah hadits prediktif yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dari Tsauban, "Pada suatu hari kelak, umat-umat akan memusuhi kalian dari segala penjuru, seperti orang-orang lapar yang memperebutkan makanan." Para sahabat bertanya, "Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada masa itu wahai Rasulullah?" Rasulullah Saw. menjawab, "Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, akan tetapi kalian hanya bagaikan buih yang terbawa arus air; dan sungguh Allah akan mencabut rasa takut dari dada para musuh kalian; dan sungguh Allah akan menghunjamkan wahn di dada kalian." Para sahabat bertanya kembali, "Apakah wahn itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah Saw. menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." Kita besar, tapi tak bermakna. Kita banyak, tapi tak bertenaga. Kita megah dari luar, tapi lemah dari dalam. Itulah cermin kepribadian mayoritas muslim/muslimah yang kehilangan arah tujuan dan jalan yang benar. Masya Allah! Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya hanya satu: lantaran kita sendiri yang tidak mengevolusi dan mentransformasi diri dari setetes air yang hina (mani) menjadi insan kamil yang berakhlak Rabbani. Hidup kita sangat jumud, mandeg, tanpa greget, apalagi dinamika yang progresif. Kehadiran buku ini ditujukan untuk memandu setiap kita membaca kepribadian muslim/muslimah sejati selayaknya kita tengah membaca al-Qur'an dengan cara memberikan gambaran dan penjelasan holistik bagaimana seharusnya seorang muslim/muslimah dapat mengembangkan karakter dan kepribadiannya dengan baik dan sempurna. Dengan metode ini, kita akan mampu mengevolusi dan mentransformasi diri dari setetes air yang hina (mani) menjadi segumpal darah, dari segumpal darah menjadi insan kamil (manusia sempurna); dari akhlak madzmumah (kepribadian tercela) menjadi akhlak mahmudah (kepribadian terpuji); dari akhlak insani menjadi akhlak Rabbani (kepribadian ketuhanan). Hanya dengan kepribadian itulah, maka akan lahir "etos dan integritas Rabbani" dalam diri kita yang akan melahirkan rahmat bagi seluruh aspek kehidupan. Semua bermula dari diri sendiri, maka mari segera kita baca diri ini layaknya kita membaca al-Qur'an; "Seperti apakah gerangan kepribadian kita sesungguhnya kini?"