Lelaki Itu Seperti Hujan. Datang dan Pergi tanpa permisi. Kadang disertai kilatan petir yang berbahaya. Kadang menyebabkan penyakit seperti hujan membawa flu dan demam. Membuat kita panas dingin. Tapi ketika hujan turun hal pertama yang kita rasakan adalah kesegaran. Tanpa air tak ada kehidupan di muka bumi ini.
Benih-benih di tanah tak bakal tumbuh tanpa sorotan matahari. Semua makhluk hidup membutuhkan hujan. Memiliki musik, tari-tarian, dan upacara untuk mengundang kucuran hujan ke bumi. Demikian juga perempuan terhadap laki-laki. Perempuan membutuhkan lelaki, seperti bumi membutuhkan hujan. Tanpa laki-laki tak ada benih kehidupan baru. Tapi seperti halnya hujan yang bisa membawa bencana banjir dan tanah longsor, lelaki juga bisa menjadi malapetaka bagi perempuan. Apalagi kalau datang dan pergi seperti hujan.
Aku lahir di Jakarta 5 Agustus 1969 dengan nama Zara Zettira Zainuddin Ramadai. Almarhum ayahku berdarah Minang - Jawa dan Ibu berdarah Tiong hoa (Cina peranakan). Aku dibesarkan di kawasan Menteng dan menimba ilmu sejak TK sampai SMA di Sekolah St. Theresia Haji Agus Salim serta menamatkan SMA di Ora Et Labora Pondok Indah. Aku meneruskan kuliah di Universitas Indonesia Fakultas Psikologi hingga tahun ke empat. Sebelum menamatkan kuliah, hatiku terpanggil untuk mendedikasikan diri pada dunia penulisan.
Niat ini membawaku ke Los Angeles mengikuti short course produksi film dan penulisan scenario selama 8 bulan. Sekembalinya ke tanah air, sinetron pertamaku dengan judul JANJIKU berhasil masuk dalam jajaran sinetron Indonesia ber-rating tertinggi pada masa itu. Selanjutnya aku mengkhusukan diri pada sinetron bernuansa spiritual seperti sinetron ramadhan (Hikmah 1, Hikmah 2, Iklas, Zahra diantaranya) dan legenda Malin Kundang serta DIA yang bertahan selama tiga thun masa penayangan atau lebih dari 150 episode.
Tahun 1998 Aku dan suamiku, Zsolt Zsemba pindah dan menetap di Canada hingga saat ini. Kami dikarunia 2 anak yang sekarang berusia 13 tahun dan 7 tahun pada tahun 2008 ini. Anakku perempuan dan laki-laki, mereka menempati rumah di daerah "country" di sebelah utara kota Toronto, Canada. ...
Zara Zetira ZR,dia ada penulis cerpen di era 90-an dan juga penulis cerita sinetron.
Zara Zetira lebih suka menulis fiksi yang yang berdasarkan kisah nyata, dari sekian banyak penggemarnya yang curhat melalui email, banyak juga yang ingin kisahnya diangkat dan dijadikan novel oleh Zara Zetira. Salah satunya Novel yang berjudul Prahara Asmara.
Untuk menggambarkan sosok tokoh utama dalam novelnya , Zara Zetira lebih suka menjalin persahabatan terlebih dahulu dengan sang tokoh utamanya kemudian orang-orang terdekat dari sang tokoh utama, agar novelnya lebih punya nyawa.
Hebatnya...! novel Prahara Asmara ini untuk peulisannya hanya dikerjakan dalam waktu 5 hari.
Prahara Asmara Adalah sebuah novel tentang cinta (fiksi roman) yang di adopsi dari kisah nyata temannya Zara Zetira sendiri, dan temannya itu adalah seorang public figure yang tidak tidak bisa disebutkan namannya, novel Prahara Asmara ini tidak hanya habis dalam satu judul ini saja, dan akan ada novel lanjutanya,yang berjudul Kebaya Ungu.