Apakah realitas itu? Pertanyaan tersebut memang sudah setua umur manusia. Adapun pada abad ke-21 ini telah berkembang pandangan yang menyimpulkan bahwa realitas itu tanpa bentuk, dan bahasa adalah cetakannya. Nah, apabila bahasa adalah cetakan realitas, apakah filsafat adalah alat untuk membedah dan mencari realitas yang sebenarnya? Inilah buku pertama di Indonesia, karya seorang penulis terkemuka, yang menguraikan secara komprehensif tentang posrealitas, yaitu dunia realitas yang bersifat artifisial atau superfisial, yang tercipta lewat bantuan teknologi simulasi dan pencitraan, yang telah mengambil alih dunia realitas yang alamiah.