Jendela-jendela bercerita tentang kehidupan sepasang kaum muda. June, si karakter utama, membuka tabir rahasianya. Dia menceritakan masa lalunya, teman-temannya, dan cerita-cerita lainnya yang berhubungan dengan kehidupannya. Novel ini diambil di berbagai latar belakang tempat, seperti Amerika, Singapore, dan Indonesia.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai nilai-nilai kehidupan secara terang-terangan digambarkan di novel ini. Mengapa hidup itu tidak semudah yang orang kira? Mengapa kehidupan dalam sebuah pernikahan tidak selalu berakhir happily ever after, seperti dongeng putri cantik dengan pangeran tampannya? Disini, June berusaha menemukan jawabannya.
Lalu, siapa Mr.X, pria misterius yang tiba-tiba muncul di akhir cerita?
Seperti mengintip dan melirik dari satu sudut jendela, novel ini ingin menceritakan kehidupan seorang manusia dari bermacam-macam sisi.
Ibu dari seorang putri yang bernama Syaza Calibria Galang ini pernah bekerja di majalah Dewi dan menjadi kontributor di beberapa media asing, seperti Sunflower, Collegio, dan Morning Sun. Selain itu, alumnus dari Communication Public Relation di Pittsburg State University dan Wichita State University ini juga pernah menjadi pembawa acara pada CAP-3 TV, Pittsburg, Kansas, dan produser paruh waktu di Radio Singapore International. Pada saat ini Fira Basuki menjadi executive contributor di Harper's Bazaar Indonesia (MRA Media).
Peran sertanya dalam dunia sastra sudah terasah pada saat ia menempuh pendidikan di bangku sekolah. Pada saat di sekolah menengah umum ia sudah menjuarai lomba menulis yang diselenggarakan oleh majalah-majalah, seperti Tempo dan Gadis. Sejak tahun 2001 Fira Basuki mulai aktif menulis novel. Novel pertamanya berjudul Jendela-jendela mengisahkan kehidupan pasangan suami istri dan permasalahan-permasalahan yang muncul didalam rumah-tangganya. Dengan suksesnya novel pertama tersebut, Fira kemudian menulis lanjutan kisah novel Jendela-Jendela dengan meluncurkan novel Pintu yang diterbitkan pada tahun 2002 dan Novel Atap yang diterbitkan pada tahun 2003. Selain itu, novel Biru dan rojak muncul dan menambah koleksi karya sastra yang dihasilkannya. Hampir semua novel-novel yang dihasilkannya mengambil latar tempat di Amerika, Singapura, dan Indonesia karena ia sudah pernah menetap di Negara-negara tersebut sehingga ia ...