7disabled
No Image Available
Stok Tidak Tersedia
Atau
Tambah ke Daftar Keinginan

Beritahukan jika produk ini tersedia kembali
Mereka Bilang Aku Kafir (Soft Cover)
oleh Muhammad Idris

Ketersediaan : Stock tidak tersedia

Format : Soft Cover
Tanggal Terbit : November 2007
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Hikmah
Halaman : 250



Deskripsi:
Diawali dari pertemuan biasa, berlanjut kepada diskusi agama, perlahan namun pasti saya hanyut dalam ajaran mereka. Sampai akhirnya, saya mengabdi total demi kepentingan mereka. Saya bekerja siang dan malam, saya patuh dan tunduk, saya melakukan segalanya tanpa bertanya, saya berikan semua yang saya miliki. Sementara para pemimpinnya memperkaya diri hari demi hari, sementara pelanggaran demi pelanggaran akidah terjadi di depan mata. Saya tak sadar. Mata hati saya tertutup. Sampai suatu saat, akumulasi ragu dan tanya itu pun mewujud, menjadi sebuah cahaya dalam hati. Perjuangan saya untuk melepaskan diri ini tak akan sia-sia, karena dengan menulis novel ini, saya berharap, tak akan ada lagi orang yang tersesat, hanya karena tak ingin dibilang kafir.

Kategori dan Rangking Bestseller:

Buku Lainnya oleh Muhammad Idris:
Halaman 1 dari 1
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Muhammad Idris
Stock tidak tersedia

Review Konsumen:
5 -
4 -
3 -
2 100%
1 -
2.0
1 Review
Tulis Review Anda
Eksistensi Para Pengafir di Sekitar Kita
oleh Rimbun Natamarga pada Senin, 22 November 2010
Dengan ingatan yang payah, saya tulis juga sepotong bait dari satu puisi terkenal Taufik Ismail. Dan hanya ini yang bisa saya ingat dari kumpulan puisinya itu, Tirani dan Benteng.

"Di antara kita/aku tarik sebuah garis lurus/dari sana jarak pun terbentang/memisahkan kau dan aku"

Saya yakin, bukan seperti ini puisi itu adanya. Tapi, sekali lagi saya betul-betul lupa. Yang jelas, bagi saya, puisi Taufik Ismail itu adalah salah satu, untuk tidak menyebut satu-satunya, puisi yang melukiskan kecenderungan kita-mereka, kami-kalian, in group dan out group. Puisi itu, agaknya, bisa mewakili sikap kita selama ini untuk melihat segala konflik sebagai kita dan mereka.

Saya bicara seperti ini, setelah saya kembali menemukan hal itu dalam sebuah buku. Mereka Bilang Aku Kafir adalah sebuah kisah nyata yang dituangkan dalam bentuk novel. Lucunya, meski memakai nama-nama samaran sekali pun, saya tahu aliran sesat yang diceritakan di situ, juga pesantren mereka yang disamarkan di dalamnya. Dan saya yakin, cerita yang disuguhkan penulis buku itu memang benar, terjadi apa adanya di tengah kita.

Selama ini, kita sering merasa ragu-ragu, seolah-olah tidak percaya bahwa ada orang-orang yang menghalalkan darah-darah kaum muslimin hanya karena tidak satu keyakinan dengan mereka. Mereka itu ada di sekitar kita. Mereka shalat, puasa, berzakat dan mengenakan identitas-identitas Islam yang ... Baca Selengkapnya
Apakah review ini bermanfaat bagi Anda?
Tulis Review Anda