Henrietta Barrett, alias Henry, suka mengenakan celana dan kemeja seperti laki-laki. Selain itu, ia mampu mengelola estat walinya dengan baik. Namun, ketika walinya meninggal, estat itu diwariskan kepada seorang sepupu jauh yang bahkan tidak dikenalnya.
William Dunford, bujangan yang paling sulit dipikat di London, sangat terkejut ketika ia mendapat warisan estat dan gelar. Namun, ia tidak menduga kalau warisan itu termasuk menjadi wali Henry. Dunford yang digilai wanita-wanita kalangan atas namun menolak untuk terikat, tergetar hatinya melihat kepolosan dan gaya bicara Henry yang terus terang. Di lain pihak, Henry tidak menyangka kalau walinya begitu muda dan tampan. Jantung Henry langsung berdebar kencang ketika melihat Dunford untuk pertama kalinya.
Dunford, yang merasa memiliki kewajiban untuk mendidik Henry menjadi seorang lady yang anggun, membawanya ke London untuk melakukan debut. Namun, ketika banyak laki-laki mulai terpikat dan mendekati Henry, mampukah Dunford merelakan gadis perwaliannya itu menjadi milik laki-laki lain? Setelah melakukan debut yang sukses, apakah perasaan Henry masih sama kepada Dunford? Karena untuk menaklukkan seorang playboy tampan dibutuhkan lebih dari sekadar kecantikan...
Pujian-pujian_________________________________________
Bacaan yang menyenangkan, mengalir, dan memikat.
- Goodreads.com
Julia Quinn menggabungkan kecerdasan dan humor dengan saat-saat yang romantis dan sensual.
- Amazon.com
Lucu dan romantis. Anda pasti akan menyukai Henry!
- Barnesandnoble.com
Julia Quinn dibesarkan di New England, walaupun setelah orang tuanya bercerai ia lebih banyak menghabiskan waktunya di California. Ayahnya tidak setuju dengan pilihannya dalam bahan buku bacaan 'Sweet Dreams' dan 'Sweet Valley High'. Ayahnya mengatakan kalau dia bisa terus membaca buku-buku itu hanya jika ia bisa membuktikan kalau buku2 tersebut baik baginya. Saat itu dengan cepat Julia mengatakan kalau ia sedang mempelajarinya agar dirinya bisa menulis bukunya sendiri.
Merasa tertantang, Julia pun membuktikan pernyataannya dengan duduk di depan komputer dan berhasil menyelesaikan dua bab pertama tulisannya. Tiga tahun kemudian, Julia menyerahkan hasil Novel karangannya ke Sweet Dreams tetapi di tolak.
Selama tahun terakhirnya di Harvard College, Julia Quinn yang lebih di kenal di dunia maya sebagai JulieQ, menyadari bahwa dia tidak tahu apa yang ingin dia lakukan dengan hidupnya. Hal itu membuatnya tertekan. Bahkan satu-satunya fakta kesuraman yang dia simpan dengan baik selama ini adalah fakta bahwa tidak satu pun dari teman-teman baiknya mengetahui hal ini.
Jadi yang di lakukannya hanyalah duduk di dalam bak mandi besar Ben & Jerry's dengan di temani buku yang bagus dan memutuskan untuk mencari tau apa yang harus dilakukannya.