"Saya  bingung  dari  mana  asal  saya,  tujuan  penciptaan saya di dunia, dan akan ke mana saya setelah mati?" ucap Riley Anderson.

"Kamu atheis?" tebak Shafa.

"Saya juga nggak tahu saya ini apa, atheis atau agnostik. Saya tahu ada sesuatu yang menciptakan semua ini, tapi saya nggak tahu siapa."

Shafa menggangguk-anggukkan kepalanya.  "Kamu agnostik."

"Apa itu penting?" tanya Riley.

"Cukup  penting,  karena  kamu  masih  mengakui  kalau  dunia  ini  ada  yang  menciptakan,  bukan  terbentuk  gitu  aja, kan?"

"Ya, itu poinnya. Saya bukan hanya bingung dengan apa yang diciptakan di alam semesta ini, tapi saya juga bingung kenapa di dunia ini ada sebuah sistem yang mau nggak mau, harus kita lewati.“

Riley Anderson, pemuda Australia yang sepanjang hidupnya tidak pernah susah, berwajah tampan, bergelimang harta, dan keluarga yang mencintainya. Meskipun demikian, Riley tetap merasa ada ruang hampa di dalam hatinya. Menurutnya ada yang salah dengan tujuan hidupnya. Sesuatu yang sekuat apa pun dia mencari, tapi tetap tidak menemukan jawabannya.

Shafana Kanzia Nadhifah, seorang muslimah muda yang sedang berada di persimpangan jalan. Isi kepalanya dipenuhi dengan begitu banyak pertanyaan tentang agamanya sendiri. Ia tengah ragu atas keyakinannya. Ia pun sedang dalam pencarian. Keduanya bertemu, dan keduanya saling bertukar isi kepala.

***

"Berasa tertampar setelah membaca buku ini. Buku yang sangan sarat dengan pemahaman tentang Islam yang selama ini kita belum ketahui. Dengan penyampaian yang sederhana, Kak Alnira mampu membuat siapa pun yang membacanya larut dalam kisah pencarian jati diri antara Riley dan Shafa."

--Ima Madani: Penulis novel best seller Assalamu'alaikum Calon Imam