Kata orang, cinta butuh pengorbanan. Kata orang, cinta
berarti memberi. Itulah yang dipercaya Minoel saat Akang
menawarkan cinta dan mimpi indah. Minoel melayang ke
awang-awang. Akhirnya ada juga cowok yang mencintai
dirinya yang cacat.
Minoel menerima cinta Akang. Meskipun itu berarti dia
tidak bisa ikut kegiatan hadrah dan pramuka lagi. Meski itu
berarti dia tidak bisa sering-sering main dan gosip bareng
Lilis dan Yola lagi.
Namun, Akang berubah. Lelaki itu mulai bertingkah
kasar dan tak masuk akal. Inilah ujian cinta Minoel. Akang
mau menerimanya yang serba kekurangan, miskin, bodoh,
dan cacat. Sudah seharusnya dia menerima kelakuan Akang
yang buruk, kan? Toh buruknya hanya kadang-kadang.
Yola dan Lilis terus membela dan mengingatkan Minoel
bahwa Akang tidak baik untuknya, dan Minoel terus
mengabaikan teman-temannya. Tapi, ketika Akang mulai
menuntut Minoel menyerahkan diri sepenuhnya, Minoel
mulai bertanya apakah cinta memang butuh pengorbanan
SEBESAR itu? Lebih jauh lagi, apakah itu benar-benar cinta?
just call ken. Aku tinggal di Jogjakarta (sejak lahir belum pernah pindah!). Aku lulusan Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada. Hobi utamaku tentu saja: nulis. Aku sudah gemar nulis sejak SMP. Nggak pernah aku absen ikut klub jurnalistik waktu SMP dan SMA. Aku paling suka nulis cerpen, sampai-sampai pas ujian matematika di SMA aku malah nulis cerpen di lembar soalnya (maklum, aku stres berat kalo ngadepin angka, jadi lebih baik nulis cerpen, kan?). Dulu aku sering nulis cerpen untuk buletin SMA-ku.Aku pernah bekerja sebagai instruktur bahasa Ingris di sebuah lembaga kursus, juga sebagai penerjemah. I really enjoy my job. Di antara kesibukkanku, aku selalu nyempetin nulis cerpen sebelum atau sepulang kerja. Ini novel pertamaku. Temanya kudapetin setelah membongkar memoriku waktu aku masih teenager. Semoga kamu suka! O iya, kalau kamu penasaran dan pengin tahu lebih banyak tentangku, email aja ke nikenjogya@yahoo.com