Mungkin kata POLIGAMI menempati hati sebagian besar masyarakat kita. Atau, poligami memang sudah isu sensitif yang menarik untuk dibicarakan, sebagaimana gosip artis. Jika ada anggota masyarakat yang berpoligami, di sekitar perumahan tempat Anda tinggal, bisa dipastikan orang itu menjadi terkenal dan menjadi bahan pembicaraan setiap harinya. Seakan-akan poligami adalah hal yang tabu dan pelakunya telah melakukan kesalah besar. Benarkah demikian? Buku ini menyajikan dua pandangan tentang poligami: pandangan berdasarkan imajinasi penulis (fiksi kilat) dan realitas yang terhampar di depan mata (kisah nyata). Kesimpulannya, diserahkan kembali kepada pembaca, bagaimana memaknai poligami dengan sebenarnya. Pernikahan poligami maupun monogami, keduanya adalah sunah Rasul. Setiap orang berhak memilih mau monogami atau poligami. Asalkan pilihan diambil untuk kebaikan, tidak menzalimi siapa pun, dan bersedia menerima konsekuensinya. Pernikahan poligami dan monogami, hendaknya menjadi jalan untuk meraup pahala dan surga, mendapatkan keberkahan di dunia dan khirat. Keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah, adalah dambaan setiap orang. Keberkahan itu hendaknya diraih dengan menjauhkan diri dari perbuatan zalim dan bersifat aniaya terhadap keluarga.