Penyampaian dakwah melalui media siaran radio dan televisi itu dinilai cukup efektif karena besarnya jumlah pendengar dan pemirsa yang menyimak siaran. Tetapi masih banyak media sosial lainnya yang belum dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan dakwah seperti facebook, dan twitter. Dakwah sambil ngenet yang perlu terisi dengan berbagai pesan dakwah edukasi kepada masyarakat pembaca. Semua media itu juga dinilai efektif disampaikan dakwah bernuansa religi dengan harapan masyarakat yang sering “ngenet” juga ikut membaca. Dengan demikian, akan semakin banyak pesan bernilai edukasi yang tersuguhi dan dinikmati masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat yang selama ini mungkin jauh dari “sinar” kebenaran akan mendekati, dan akan melakukan segala sesuatu secara benar. Berkarya mengisi halaman media sosial dengan berbagai pemikiran positif memerlukan keterampilan, pengetahuan, dan logika berpikir secara benar. Ini merupakan landasan awal untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Masih ada ruang, waktu, dan kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pembaca. Media sosial perlu diisi dengan pemikiran-pemikiran positif dengan hikmah, bijaksana, dan dirangkai dengan prediksi-prediksi yang kemungkinan dapat dijangkau oleh pemikiran pembaca. Kini terbuka kepada siapa saja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan serta kemauan menyampaikan pesanpesan bersenandung, tapi mengandung nilai positif bagi pembangunan masyarakat.