Diakui atau tidak, maraknya aksi terorisme, radikalisme, konflik, dan peperangan atas nama agama menjadi bukti nyata atas ketidakberdayaan umatnya dalam memahami risalah agama (cinta) guna memberikan ketenangan, keselamatan, kedamaian, serta keteduhan hati yang bersumber dari rasa cinta kasih. Pasalnya, tidak ada nubuat agama yang mengajarkan pemeluknya untuk membenci, merusak, hingga berbuat kejahatan dengan berusaha menghilangkan nyawa orang. Justru setiap ajaran agama itu diperintahkan untuk menebar kebaikan, cinta, kasih sayang, perdamaian, dan membangun persaudaraan yang kian hari semakin terlupakan. Segala sumber tindakan kejahatan, kebencian itu dari hawa nafsu, angkara murka. Bila kita kuat memegang cinta, kasih sayang, dan welas asih, niscaya hidup kita akan bahagia, damai, dan dapat hidup berdampingan tanpa melihat segala perbedaan agama. Upaya menjalin komitmen umat beragama dan berkeyakinan untuk hidup bersatu dalam kedamaian dan harmoni ini perlu kita dukung secara bersama-sama.