"“Ih coba liat, kenapa sih dia mendadak pake kerudung lebar gitu?” “Kenapa sih dia mendadak sering banget shalat berjemaah di masjid?” “Eh lu tahu gak, si itu sekarang udah gak ngerokok lagi. Kesambar petir kapan yah dia? Haha.” “Lu gak nyadar ya, itu si A sekarang udah gak pacaran-pacaran lagi. Kemarin dia bilang ke gua, kalo pacaran itu haram, gak pernah dianjurkan agama katanya. Sok suci banget ya dia. Padahal kemarin maksiatnya jalan terus, sekarang pura-pura tobat.” “Lu kenapa, Bro? Kenapa mendadak berubah gitu? Sok alim banget lu!”
Begitulah dalam proses hijrah akan banyak cemoohan,
sindiran, dan sikap tak baik yang akan kita terima. Namun
kita tidak boleh goyah dengan fondasi awal yang dibangun.
Kita mesti kokoh dan tetap tangguh dengan niat
awal untuk berhijrah karena Allah.
Biarkanlah segala cemoohan dan sindiran itu berlalu
dengan sendirinya. Yakinlah bahwa Allah akan selalu bersama
kita. Jika saat ini kita masih belum berani untuk
menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan lagi menunda
nunda.
Jangan lagi banyak alasan. Jangan lagi mencari
waktu yang pas. Inilah saat yang tepat untuk bangkit,
bergerak, dan berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik
lagi."