Demi menghindari lamaran pengusaha bebek bangkotan, Kinanti
terpaksa meninggalkan desanya menuju Semarang.
Dalam segala keterbatasan, ia harus memulai lembaran baru yang
asing dan tak menentu.
Berbagai karakter unik ia temui. Arantxa yang hobi keluyuran,
Rendra yang tidak tamat kuliah, serta Theo yang tidak punya gairah
hidup.
Mereka semua berada pada persimpangan paling kritis untuk
menentukan masa depan. Ketika tak menemukan pegangan, mau
tak mau mereka harus saling mendukung. Atau mimpi mereka
akan menjauh, tak akan pernah bisa diraih lagi.
Lalu pada suatu malam, di depan piano, musik membuat satu per
satu hati mereka menjumpai keajaiban yang paling indah…