SETIAP buku pasti menyentuh hati pembacanya, secara positif atau negatif. Sering kali pembaca terhanyut masuk ke dalam adegan. Contohnya, saya ikut duduk di kelas bersama Frank McCourt mengawasi Pak Guru mengupas apel berharap akan kebagian kulitnya sebab kami berdua lapar (dalam Angela’s Ashes).
Dari semua surat fans terkesan ada buku-buku MT yang juga berhasil menyentuh hati para pembaca, kebanyakan sih positif, tapi ada yang negatif sampai muntah berat, untung tidak fatal….
Sebenarnya saya tidak ingat kapan pertama kali menulis (dengan judul Kamar 27). Kebetulan saja ketemu klipingnya, ternyata… wow!... sudah setengah abad.
Tekad mengarang ini tumbuh berkat kebiasaan membaca. Buku-buku perpustakaan sekolah merupakan pupuk bagi calon-calon penulis. Karena itu saya sangat menunjang visi Yayasan Nusa Membaca yang pasti akan menelurkan penulis-penulis di masa depan.
SINE QUA NON merupakan homage saya bagi Ghostwriter yang begitu setia. SQN artinya syarat mutlak untuk mencapai tujuan. Kedengarannya wah, tapi istilah Latin ini lazim dipakai di Kedokteran. Bagi saya pribadi, dancing with the Holy Spirit merupakan syarat mutlak untuk meraih impian terpendam.
Melembari SQN, semoga Anda mendapat sentuhan positif dari kisahkisah nonfiksi maupun fiksi-berdasarkan-fakta. Selamat membaca!
Pada awal tahun tujuh puluhan, saat masyarakat kita haus akan novel hiburan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, bertiuplah angin baru dalam dunia novel kita, Karmila. Novel yang ditulis oleh Marga T yang saat itu masih mahasiswi kedokteran dan terbit pada bulan Desember 1973 itu langsung meledak dan mengalami cetak ulang berkali-kali. Diilhamkan oleh sukses Karmila ini, banyak penulis lain yang kemudian mengikuti jejak Marga T, menulis novel-novel manis. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, tulisan Marga T yang kini dokter merangkap ibu rumah tangga semakin bervariasi. Tidak hanya kisah-kisah cinta yang manis, tetapi juga novel detektif, spionase, dan bahkan cerita satire. Tetapi apa pun bentuk tulisannya, semuanya tetap memperlihatkan kebolehan Marga T. sebagai juru cerita yang lihai.