Pemuda kecil berumur tujuh tahun itu menatap Poppy dengan rasa bangga. “Kalau besar nanti dan sudah jadi insinyur, aku juga ingin jadi pengantin.” Poppy tertawa sambil mengelus rambut anak itu. “Ya, biasanya orang yang sudah besar akan menikah,” sahut Poppy. “Mbak Poppy nanti juga akan menikah?” “Mungkin... Aku belum tahu,” sahut Poppy. Ia selalu merasa gamang setiap bicara tentang pernikahan. “Tetapi Mbak Poppy jangan menikah dengan siapa-siapa ya.” “Kenapa?” “Karena aku yang akan jadi pengantin Mbak Poppy…” Poppy menahan diri jangan sampai menyemburkan tawanya.
Lima belas tahun kemudian, Aryo Parikesit, anak kecil yang kini sudah dewasa itu, duduk di hadapan Poppy, menagih janji. Tetapi seperti dulu, Poppy masih tetap gamang terhadap segala hal yang berkaitan dengan pernikahan. Apalagi dengan pemuda yang jauh lebih muda daripada dirinya… Akankah cinta Aryo takkan pernah pupus?
Maria A. Sardjono sudah menulis sejak remaja tetapi baru dipublikasikan mulai tahun 1974. Hingga kini karyanya berjumlah 80 buku, sebagian dimuat sebagai cerita bersambung terlebih dulu, 150 cerpen, belasan cerita anak-anak, beberapa naskah sandiwara radio, satu buku ilmiah, dan puluhan artikel tentang berbagai macam topik. Ia adalah sarjana Filsafat Sosial Budaya dan master di bidang Filsafat Humaniora. Ia menikah dengan A.J.Sardjono dan dianugerahi empat putra yang semuanya sudah beranjak dewasa