Buku Jejak Politik Sopir Truk menceritakan bagaimana pergumulan Martin Labo dalam mengembalikan martabat kemanusiaan masyarakat adat Dayak di Malinau. Komitmennya pada rakyat miskin terpinggirkan, bukanlah perjuangan yang datang sekonyong-konyong. Keberpihakannya pada yang lemah merupakan bentuk refleksi teologis sejak masih menjadi mahasiswa, kemudian bekerja sebagai pendeta, dan berkarier di bidang politik. Pengalaman Martin di Universitas Kehidupan membuatnya lebih memahami apa kehidupan itu dan bagaimana manusia diperlakukan dan dihargai sebagai manusia yang bermartabat. Perjumpaannya dengan rakyat miskin di tengah- tengah realita perjuangan hidup mereka, perjumpaannya dengan masyarakat adat di tengah- tengah kenyataan mereka dimarg inalisasi oleh negara, telah membuatnya mengerti bahwa memahami kehidupan bukan dengan cara belajar filosofi atau membaca buku di perpustakaan tetapi dengan cara terjun langsung di dunia nyata, di tengah-tengah masyarakat.