Komunikasi politik adalah fenomena yang selalu menarik untuk dicermati dalam
setiap sistem politik. Namun, studi tentang komunikasi politik yang diperuntukkan
bagi para politikus ataupun pejabat negara terasa masih langka dan harus terus
menjadi sentral perhatian. Buku Komunikasi Politik ini adalah salah satunya. Tidak
hanya membahas hakikat komunikasi politik, buku ini secara detail dan komplet
juga akan membahas praktik komunikasi politik dalam demokrasi dan hubungan
internasional.
Para politikus selalu mencari dan mengejar kekuasaan dalam seluruh perjuangan politiknya.
Itu adalah hal yang biasa dalam politik. Menyimak buku Komunikasi Politik, Mempertahankan
Integritas Akademisi, Politikus, dan Negarawan yang ditulis oleh Dr. Thomas Tokan
Pureklolon, penulis berupaya untuk membuka horizon para politikus secara terang-benderang
dengan menawarkan pemikiran-pemikiran yang mampu mencerahkan para politikus
dalam kiprah politiknya, di mana para politikus bukan hanya berjuang untuk meraih
kekuasaan, melainkan juga mampu mempertahankan integritas dalam seluruh perjuangan
sebagai elite politik di negeri ini.
—Akbar Tandjung
Politikus Senior/Tokoh Nasional
Ketika praktik politik dari elite politik di negeri ini tidak pernah absen terhadap tawarmenawar
(bargaining position) dalam dukungan politik di hampir semuah ranah, buku
Komunikasi Politik yang ditulis oleh Dr. Thomas Tokan Pureklolon hadir untuk memberikan
pencerahan yang sangat memadai. Bagi saya, buku ini layak dibaca oleh adik-adik
mahasiswa S-1, S-2, S-3, akademisi (para dosen), politikus, pejabat negara, dan tentu juga
para peneliti dalam mengomunikasikan ide politik dan maksud politiknya secara cerdas
dan berkualitas di negeri ini.
—Prof. Dr. Ikrar Nusa Bakti, Ph.D.
Profesor Riset di Pusat Penelitian Politik LIPI
Di tengah arus demokratisasi dan keterbukaan saat ini, komunikasi politik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara menjadi semakin penting. Hubungan antara pemerintah
dan rakyat dan sebaliknya memerlukan komunikasi politik yang cerdas dan solutif
agar tidak terjadi penyimpangan sehingga membingungkan masyarakat. Publik Indonesia
membutuhkan pencerahan dalam komunikasi politik untuk mencapai tujuan reformasi
seperti yang diperjuangkan sejak kejatuhan rezim otoriter Orde Baru pada akhir 1990-an.
Buku ini merupakan salah satu sumbangsih dari penulis untuk proses pencerahan tersebut
dan layak dibaca oleh mahasiswa, akademisi, profesional, politikus, birokrat, maupun
masyarakat pada umumnya.
—Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan