Sullivan tetap bekerja sesuai minatnya, menjadi dokter di Doctor Without Borders, sebagai pelariannya atas kematian sang ayah. Di sana, ia bertemu dengan Gabrielle, rekan sesama dokter. Kecantikan dan kelembutan gadis itu belum pernah ia temukan pada gadis mana pun. Rupanya, Gabrielle menyimpan sebuah tanggung jawab besar. Ia merupakan pewaris takhta kerajaan dengan banyak polemik. Namun, posisi itu berseberangan dengan hatinya yang menginginkan bekerja sebagai dokter untuk kemanusiaan. Dua peran besar harus dijalankannya. Ia membutuhkan seorang pria untuk menemaninya menjalani itu. Apakah Sullivan benar-benar sosok pria yang dicarinya?