Tampilnya Megawati Soekarno Putri menjadi Presiden RI ke-5 (2001-2004), menggantikan KH. Abdurrahman Wahid, menjadi fenomena menarik, bukan hanya karena ia seorang perempuan, tapi juga karena ia sebagai ikon tokoh paling depan penentang rezim Orde Baru sebelum Reformasi 1998. Pada Pemilu 1999, PDI Perjuangan, berhasil membuktikan diri sebagai partai pilihan wong cilik, menjadi pemenang Pemilu, mengalahkan partai bekas penguasa Orde Baru, Golkar.
 
Meski kini sedang tidak menjabat presiden, perjuangn politik puteri Sang Proklamator ini terus berlanjut. Ia hadir menyapa publik ditengah semakin merosotnya kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan nasional dewasa ini, seperti kegelisahan rakyat mengenai rencana kenaikan harga BBM. Dengan konsistensinya bersama PDI Perjuangan menjadi oposisi pemerintah, ia hendak membuktikan , tujuan politik tidaklah semata kekuasaan. Tapi spiritnya tiada lain adalah membela hak-hak rakyat sesuai amanat UUD 1945 dan Pancasila. Membela wong cilik , itulah sejatinya tujuan politik, entah saat menjadi penguasa atau oposisi.
 
Lebih lanjut, rekaman perjuangan Megawati Soekarno Putri menjadi menarik untuk dibaca. Buku ini menghadirkan sisi-sisi perjuangan presiden perempuan Indonesia ini dari sudut pandang yang lebih personal dengan kajian yang lebih mendalam. Ditulis oleh orang “ dalam “ yang dekat dengan Megawati, Prof. Dr. Hamka Haq, buku ini membuka sejumlah peristiwa menarik yang langka ditemukan dalam referensi lainnya. Dengan latar belakang “santri” yang berkiprah di “kandang Banteng”, penulis mengurai sejumlah peristiwa yang menggambarkan dialektika hubungan antara nilai kebangsaan dan keislaman. Penulis hendak menegaskan bahwa seorang Muslim sejatinya juga adalah seorang nasionalis, dengan tesisnya bahwa islam itu rahmat untuj bangsa.