Dasar relasi Allah dengan umat-Nya dinyatakan melalui perjanjian (berith). Perjanjian yang dinyatakan Allah tersebut merupakan wujud dari kasih karunia-Nya. Allah berinisiatif dalam perjanjian-Nya berdasarkan anugerah kasih-Nya. Umat yang sebelumnya tidak mengenal Allah dan kasih-karunia-Nya dimampukan untuk menjalin hubungan perjanjian dengan Allah. Itu sebabnya umat menyandang gelar sebagai “umat perjanjian.”

Perjanjian kasih karunia Allah melalui para bapa leluhur telah disempurnakan dalam perjanjian penebusan Kristus. Melalui Kristus, Allah tidak hanya “mengingat”, tetapi juga “menyertai” dalam setiap pergumulan umat. Itu sebabnya setiap umat percaya dipanggil untuk berjalan bersama di dalam kasih sehingga mereka saling mendukung, mendoakan, dan melayani.

Melalui tulisan buku Ziarah I: Bertumbuh dalam Anugerah Allah, kita diajak untuk mengalami proses pertumbuhan iman yang beralaskan pada rahmat Allah yang membebaskan di dalam karya penebusan Kristus dan Roh Kudus-Nya.