Sejak terpilih sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, nama Susi Pudjiastuti menyeruak. Banyak yang mendukung, banyak pula yang menghujatnya; tak sedikit pula yang menyerbunya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Susi Pudjiastuti bukan orang sembarangan. Sekalipun berjenis kelamin perempuan dan hanya tamatan SMP, reputasi dan sepak terjangnya di bidang yang saat ini dipimpinnya, dunia yang kental dengan laki-laki, tak bisa dianggap remeh. Ia tak ubahnya “laki-laki”. Tak sedikit pula yang memanggilnya “Tuan” (sebutan bagi wanita bangsawan [KBBI]) atau “Sir” (yang pelafalannya: ser). Ser Bu Susi. Mungkin, panggilan ini terdengar aneh, tetapi bisa dibilang menggambarkan sosok Susi Pudjiastuti yang sebenarnya. Jungle Fighter sejati. Perempuan yang menjadi “raja” di dunia laki-laki. Dan, sebagaimana yang umumnya terjadi, seorang raja juga akan menghadapi banyak serbuan, baik untuk dirinya sendiri maupun kerajaannya. Dalam hal inilah kualitas seorang raja terungkap; bagaimana ia mempertahankan dirinya dan kerajaannya. Hal yang sama juga dialami oleh Ser Bu Susi. Sesuai pelafalannya, dia mendapat banyak serbuan dari beragam pihak, terutama setelah menjabat sebagai menteri. Dan, kita menjadi saksi bagaimana Ser Bu Susi menghadapi serbuan-serbuan untuk dirinya. Dengan begitu, kita bisa melihat kualitas sejati Ser Bu Susi.
“Jangan pernah berpikir bahwa dunia akan memberimu tempat istimewa karena kamu seorang perempuan!”