Dahulu, tempat itu bagaikan rumah sihir.
Tempat yang dapat membuatku tertawa walau aku sedang menangis sekalipun...
Aku senang, sekarang aku harus pulang ke rumah ini.
Semasa kecil, Mao sering bermain di rumah Hiro, tetangga depan rumahnya.
Di rumah itu Mao bisa jadi bersemangat.
Beberapa tahun kemudian, Mao merasa kehilangan tempatnya di rumah ketika ayahnya menikah kembali.
Kini, satu-satu tempat untuknya pulang adalah... rumah Hiro...