“Garda anakku… Cintaku pada ibumu sudah sangat sempurna. Telah kutebus cinta itu dengan menjalani seluruh kewajiban. Tanpa cela. Masihkah cintaku harus dipertanyakan? Bukankah cinta menjadi sempurna ketika semua gairah asmara telah pupus dalam jiwa? Cinta pun menjelma jadi puisi, Garda.” (cerpen Menebang Pohon Silsilah)
Kumpulan cerpen karya Indra Tranggono ini menyuguhkan berbagai cerita antara mitos dan fakta, antara rasional dan irasional. Tetapi sanggup menggiring pembacanya ke dunia yang diciptakan penulisnya. Hal inilah yang mampu menggaet para pembaca hingga terbuai dengan berbagai kisah yang dituturkannya. Seluruh cerita dalam buku ini dijalin dengan kalimat-kalimat yang sederhana tetapi memukau. Lancar, mulus, bahkan puitis. Bahkan selalu memancing rasa ingin tahu, rasa haru, danperasaan lain para pembaca.
Indra Tranggono adalah salah satu sastrawan senior yang memiliki keistimewaan. Hampir setiap tahun sejak 1992, cerpennya selalu lolos dalam seleksi buku Cerpen Pilihan Kompas. Tahun 2015 ia bahkan diberi penghargaan Kesetiaan Berkarya oleh Kompas, lantaran konsistensi dan mutu karya-karyanya yang dianggap selalu di atas rata-rata. (Putu Fajar Arcana, Redaktur Budaya Kompas Minggu)