Fesha, Lilis, dan Pandapotan berasal dari latar belakang yang berbeda. Namun, perbedaan itu tidak menjadi duri saat Tuhan mempertemukan mereka di SMA yang sama. Begitupula dengan kehadiran Krisha, kakak Fesha. Poet Cafe pun lahir dari tangan mereka dengan konsep sastra universal. Namun, bukanlah hidup jika segala hal mulus tanpa hambatan. Permasalahan keluarga, cinta, dan cita-cita menjadi ujian pada setiap perjalanan kisah mereka. Apalagi dengan kemunculan Chaterina, cewek agresif yang mengejar-ngejar Krisha. Lalu Davi, ketua OSIS yang menjadi kecengan Fesha. Melia, yang mencintai Davi. Vidy, kakak Davi, kekasih dari Krisha. Hingga pencarian Pandapotan akan bapaknya yang menghilang atau Lilis yang harus kehilangan abahnya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Poet Cafe akan jadi saksinya.
Novel ini menceritakan kisah cinta yang bukan hanya mengharu biru tapi juga lucu. Perasaan Anda akan diaduk-aduk antara gemas, geram, dan sejumlah derai tawa. (Indari Mastuti; penikmat novel, founder komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis)
Keranjang
Ya
Tidak
