Hikari tidak tahu perasaan pasti macam apa yang sebenarnya tengah bersemayam dalam hatinya itu. Dibilang cinta, rasanya tidak tepat. Dibilang sepenuhnya iba, simpati, atau suatu bentuk perhatian, rasanya juga kurang tepat. Terlebih lagi, Hikari juga tahu bahwa Kazuhito adalah kekasih sahabatnya.
***
    Demi bisa menikah dengan Etsuko, Kazuhito, seorang pelukis muda, rela pindah dari kampung halamannya di Amagasaki ke Dotombori. Namun, usahanya itu seakan sia-sia karena orang tua sang kekasih mensyaratkannya untuk menjadi pelukis terkenal atau minimal memiliki galeri lebih dulu sebelum menikah dengan putri mereka. Sebuah syarat yang cukup sulit untuk Kazuhito penuhi. 
    Sejak saat itu, pertengkaran kerap menghiasi hubungan mereka. Etsuko kurang bisa mengerti kesulitan yang dihadapi kekasihnya hingga setiap saat selalu menekan untuk segera memenuhi syarat tersebut. Rasa pengertian justru Kazuhito dapat dari Hikari, sahabat Etsuko. Kekaguman Kazuhito akan kelembutan sikap dan pribadi Hikari lambat laun berubah menjadi cinta. Perasaan yang juga Hikari pendam sejak lama kepada Kazuhito.
    Rasa cinta Hikari pun harus bertarung dengan rasa bersalahnya kepada Etsuko. Saat itulah, datang sesosok pria yang menawarkan hatinya kepada Hikari. Pria yang juga telah lama memendam rasa kepada gadis itu, Yoshi.
    Berhasilkah Kazuhito menjadi pelukis terkenal? Bagaimana akhir kisah cinta segi empat ini? Temukan jawabannya dalam novel yang mengajarkan arti penting dari keikhlasan, pengertian, juga persahabatan.
Selamat membaca!

Semula, kukira Kazuhito adalah kekasih yang baik hati. Semula, kukira Hikari juga seorang sahabat sejati yang mau mengerti semuanya tentang aku. Tapi, siapa sangka, justru Hikari, sahabatku sendirilah yang merebut Kazuhito dariku?