Di tengah hutan Kalimantan, Ludwig menghilang.
Peristiwa itu membuat Kirey, ibunya, salah satu dari seratus fotografer terbaik di Indonesia, dipaksa menyadari arti kehilangan. Kirey kembali mengingat masa-masa yang telah dilalui dalam hidupnya. Sejak masih kecil hingga menjadi dewasa dia benar-benar seorang yang keras kepala. Lalu, Kirey teringat bagaimana dia bertemu Moza dan jatuh cinta kepadanya.

Ketika akhirnya Ludwig berhasil ditemukan, Kirey justru dihadapkan dengan berita mengejutkan: Moza mengalami kecelakaan pesawat! Takdir Tuhan yang telah digariskan itu membuatnya kembali terpuruk. Kirey pun mulai kembali mengambil cermin waktu, menatapnya lama, melihat perjalanannya mencari makna hidup selama ini. Bersama sahabat dan keluarga. Kemudian, mensyukuri hasil yang ia dapat dan merenunginya.

Lantas, bagaimanakah nasib Ludwig, buah hati Kirey dan Moza kemudian? Apa hubungannya antara Ludwig dengan bulan Ramadhan? Benarkah Ludwig akan menghilang untuk kedua kalinya? Dan, benarkah pada akhirnya Kiray menemukan makna hidup yang selama ini tidak pernah diindahkannya?
Novel dengan gaya bercerita yang cerdas dan memikat ini akan mengantar Anda menemukan sebuah pelajaran penting tentang hakikat nilai-nilai spiritual yang perlu kita hayati. Karena dari sanalah pintu gerbang kebahagiaan yang sebenarnya akan bisa diraih.

Selamat membaca!

Ketika manusia merasakan sebuah kesulitan, sebenarnya dia sedang berada di tengah-tengah kemudahan. Sejatinya, manusia dilahirkan ke dunia ini tidak dalam keadaan kesulitan. Kesulitan hadir ketika manusia telah mengenal harapan.