Harga Resmi | : | Rp. 225.000 |
Harga | : | Rp. 168.750 (25% OFF) |
Ketersediaan | : | Stock di Gudang Supplier |
Format | : | Hard Cover |
ISBN | : | 6027720964 |
ISBN13 | : | 9786027720961 |
Tanggal Terbit | : | Januari 2020 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | Lentera Hati |
Halaman | : | 523 |
Tafsir Juz XXII: Fa Man Yaqnut ini diberi judul العِزَّةُ (al-‘Izzah, Kemuliaan). Secara bahasa, kata al-‘Izzah terambil dari kata ‘azza – ya`izzu – ‘izzan – wa ‘izzatan – wa ‘azazatan (عز – يعز – عزا – عزة – عزازة). Kata ini mengandung banyak arti, antara lain al-karam (kehormatan), asy-syaraf (kemuliaan), al-quwwah (kekuatan), asy-syiddah (ketegasan). Ungkapan kata al-‘izzah berkisar pada makna kekuatan, kemuliaan, keutamaan, kemenangan, keberhasilan, dan tidak terkalahkan. Al-Raghib al-Asfahany mendefinisikannya dengan
والعزة منزلة شريفة وهي نتيجة معرفة الإنسان بقدر نفسه وإكرامها.
Al-‘Izzah adalah status yang terhormat dan merupakan hasil dari pengetahuan manusia tentang dirinya dan kehormatannya.
Kemuliaan sejatinya mahkota kemanusiaan. Tidak ada manusia yang tidak menginginkan kemuliaan. Kemuliaan pada hakikatnya bagian esensial dari manusia yang diciptakan oleh Allah sebagai ciptaan yang termulia. Al-Quran menegaskan bahwa kemuliaan semata-mata milik Allah.
Bila seseorang berkemauan kuat memperoleh kemuliaan, seharusnyalah dia senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pemilik Kemuliaan. Dengan demikian, at-taqarrub ilallah seharusnya menjadi langkah prioritas setiap helaan napas di kehidupan dunia yang fana ini. Tafsir ini mencoba mengurai apa yang harus dilakukan untuk mencapai kemuliaan tersebut.