Di sebuah gua, Kapten Aaron Simach menemukan sebuah artefak kuno dalam genggaman kerangka seorang manusia. Sebuah silinder yang terbuat dari emas berhias berlian. Di dalamnya terdapat gulungan papirus kuno yang masih utuh bertuliskan huruf alfabet Yahudi kuno. Benda itu diyakini sebagai milik Nabi Sulaiman.
Penemuan inilah yang mengantarkan 7 murid Syaikh Amir Al-Haadi menempuh, jalan badai, yang panjang dan menegangkan, demi menemukan peninggalan terbesar zaman kuno: Cincin Nabi Sulaiman. Sebuah cincin yang bisa membuat alam semesta, manusia hingga jin dan setan tunduk kepada pemakainya.
Dipandu seorang faqir sakti misterius yang menguasai ilmu Nabi Khidir, mereka harus menghadapi badai pasir, masuk ke dunia para jin dan terlibat dalam pertarungan antara Baalzeboul, Sang Raja Jin, melawan Ifrit. Mampukah mereka melewati semua rintangan untuk mendapatkan cincin sakti itu?
Sang Raja Jin merupakan sebuah novel petualangan menemukan Cincin Nabi Sulaiman yang merupakan kegagahan tersendiri pada masanya. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan Cincin tersebut. Bahkan jin pun takluk melihat pancaran cahaya dari Cincin tersebut.
Petualangan itu dimulai ketika rasa penasaran murid Al-Haadi akan cerita Kapten Simach yang menceritakan pengalamannya di sebuah gurun pasir. Ia menemukan kerangka manusia yang mengenakan cincin berbalut kertas papir. Konon cincin tersebut merupakan cincin Nabi Sulaiman. Lalu mereka dipertemukan dengan seorang yang memiliki banyak nama. Kemudian orang tersebut menjadi juru jalan menuju Gerbang Surga. Dimana tempat itu merupakan tempat yang pernah di singgahi oleh Kapten Simach dalam pengalamannya menemukan cincin berbalut kertas papir.
Mereka melalui banyak rintangan ketika menuju tempat tersebut. Rintangan terbesar adalah ketika Ali dan Rami masuk ke dalam sumur berapi guna menghadapi Sang Raja Jin.
Keranjang
Ya
Tidak
