"Begitu banyak orang yang tak sengaja menginjak ranjau darat, begitu banyak yang dilukai oleh perang, kehilangan keluarga, dan lari meninggalkan rumah mereka. Setelah aku kehilangan kaki, kupikir takkan pernah diriku mengenal kebahagiaan lagi. Namun ternyata kehilangan itu telah membukakan dunia kepadaku, dengan cara yang ajaib, dan menunjukkan mukjizat yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Telah kusaksikan betapa impianku hancur berkeping-keping. Aku telah kehilangan orang-orang yang kucintai, tetapi aku tidak kehilangan cinta itu sendiri. "
Suka banget sama buku ini, Farah Ahmedi sangat mengispirasi. Sikap pantang menyerah dan keinginan kuatnya membuat ia menjadi gadis yang luar biasa.
Penggambaran setting cerita yang jelas, bisa membuat kita melihat langsung keadaan kota-kota Afganistan dan pakistan.
Alur cerita cukup mudah untuk diikuti dan konflik yang terjadi membuat kita ikut larut dan merasakan derita Farah.
Patut dibaca, untuk membuat kita bersyukur.
Keranjang
Ya
Tidak
