Setiap orang tentu berharap hidupnya selalu diwarnai kebahagiaan selamanya. Harapan tersebut tentu mustahil terwujud. Karena di dunia ini, tidak ada satu pun orang yang akan mengalami kebahagiaan selamanya. Pasti suatu ketika ia akan diterpa dengan yang namanya kesedihan, keresahan, kegundahan, kegalauan, dan perasaan-perasaan sejenisnya. Ya. Setiap orang pasti akan mengalami kesedihan-kesedihan. Setiap orang juga akan mengalami kebahagiaan-kebahagiaan. Kesedihan dan kebahagiaan adalah “satu paket” yang harus dilalui oleh setiap orang di dunia ini. Kita hanya memerlukan cara yang elegan dalam menyikapi kesedihan dan kebahagiaan. Saat kita sedang bahagia, bahagialah sekadarnya. Jangan berlebihan. Pun sebaliknya, jangan berlebihan saat kita sedang ditimpa ujian berupa kesedihan. Selain membahas tentang cara menyikapi kesedihan secara elegan, buku ini juga membahas tema-tema lain yang begitu akrab dengan keseharian kita. Misalnya, tentang kiat mengendalikan emosi, bakti anak kepada orangtua, kewajiban orang yang berutang agar segera melunasinya sebelum ajal datang menjemput, budaya suap saat pilkades, fenomena budaya selfie, kebiasaan orang-orang yang hobi menyerobot antrean, kebiasaan buruk menimbun makanan di dalam kulkas hingga basi, dan lain sebagainya. Buku Boleh Bersedih, tapi Jangan Berlebihan dikemas dengan gaya bahasa ringan, sederhana, dan bisa dibaca dari halaman mana saja Anda suka. Harapannya, terbitnya buku ini dapat menjadi semacam renungan sekaligus introspeksi bersama. Selling point: ditulis dengan gaya bahasa sederhana dan bisa dibaca dari halaman mana saja. Kata kunci: agama, islam, motivasi.