Banyak orang, termasuk mungkin kita yang masih belum menerima kejadian tak menyenangkan di masa lalu, seperti di-bully, perceraian orangtua, kegagalan, dan lainnya. Kita hidup di masa sekarang, tapi membawa luka yang masih menganga. Hidup terasa sulit seperti sedang berjalan dengan rantai pemberat. Lalu, kita khawatir akan mengalami kejadian serupa atau yang lebih buruk di masa depan. Kita hidup hari ini, tapi pikiran ada di masa lalu dan masa depan. Sikap seperti ini bisa memengaruhi proses menentukan pilihan sikap di masa sekarang. Akhirnya berpengaruh juga ke masa depannya. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk mengajak pembaca agar punya sudut pandang baru. Bahwa segala kejadian datangnya dari Allah. Ia sudah mengukur dengan tepat. Allah tidak pernah salah memilih pundak. Seberat apa pun kondisi masa lalu atau masa sekarang pasti ada hikmah kebaikan di dalamnya yang justru berguna untuk masa depan. Jika manusia mau merenung, ia akan paham hikmah di balik setiap kejadian.