buku usang ini dengan kertas-kertas mengusam halaman yang merobek dirinya penuh dengan bercak-bercak di halaman berapa kau menyimpan namaku? aku mencarimu ke dalam lipatan buku yang sudah lama tak kau sentuh itu Selling Point: Cinta tak selalu indah, inilah yang ingin disampaikan lewat Di Halaman Berapa Kau Menyimpan Namaku. Ada harapan, rasa kecewa, hati menggebu, dan hati yang retak dalam sebuah cinta. Meski cinta tak selalu indah, tetapi pesan yang ingin disampaikan oleh Dopra, tetap dikemas dalam sebuah rangkaian puisi yang indah. Informasi Tambahan: #puisi #poetry #dopra #puisicinta #patahhati Profil Penulis: DOPRA atau dikenal juga dengan nama DODI PRANANDA, adalah penulis kelahiran Padang, Sumatera Barat. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi. Karyanya yang sudah diterbitkan adalah Waktu Pesta, Rapuh, Jendela, Rumah Lebah, Bintang Jatuh, dan EX. Selain itu, juga terhimpun dalam sejumlah antologi antara lain Dongeng Patah Hati, Astrolovegi, dan Seribu Tahun Mencintaimu. Selain menulis prosa, ia juga menulis puisi yang dibukukan dalam Besok Kita Belum Tentu Saling Mengingat menggunakan nama pena Dopra. Di Halaman Berapa Kau Menyimpan Namaku? adalah kumpulan puisi tunggal keduanya. ____ Nikmati potongan puisi lainnya milik Dopra di akun media sosialnya, Twitter: @lautankata Instagram: @pranandadodi Facebook: Dodi Prananda Blog: www.dodiprananda.wordpress.com