Setiap orang pasti pernah merasa resah dalam menjalani hidup. Ada banyak kekhawatiran di dalam hati yang tidak bisa diucapkan kepada orang lain. Kekhawatiran itulah yang menjadikan seorang muslim dan muslimah susah mendapatkan ketenangan hati dan kebahagiaan dalam hidupnya. Padahal, ia sudah berusaha untuk menjadi orang yang baik. Namun, tetap saja gagal dan kembali resah. Tidak sedikit orang lupa bahwasanya Allah azza wa jalla menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya penciptaan, namun terkadang manusianya sendirilah yang merusak kedamaian hati dengan perasaan insecure yang tidak ada habisnya. Seandainya kita sebagai manusia mau men-suggest diri dengan tidak mudah mengeluh, menerima keadaan yang diberikan Tuhan, saling mengoreksi diri, dan menata hidupnya agar lebih baik lagi—mungkin, ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Tidak lain dan tidak bukan adalah kedamaian dan kebahagiaan hidup. Dalam buku bertajuk Seni Menghargai Diri Sendiri ini, sang penulis ingin mengulas 29 kunci menikmati kedamaian hidup. Ada pun materi pembahasannya berdasarkan nasihat yang dijelaskan oleh para ulama dan orang bijak. Selain membahas 29 kunci menikmati kedamaian hidup, penulis pun melengkapi buku ini dengan cerpen, puisi, kata mutiara, dan nasihat dari para ulama dan orang bijak. Bahasa penyampaian yang ringan dan tidak terkesan menggurui (namun syarat akan pembelajaran) membuat buku ini seperti sebuah paket komplit untuk teman baca muslim dan muslimah yang tengah mencari kedamaian diri dalam menjalani hidup. Selling Point: Pembahasan bukan hanya membahas terkait faktor yang menyebabkan ketidakbahagiaan hidup manusia saja. Melainkan, mengulas terkait 29 kunci menikmati kedamaian hidup sebagai seorang muslim dan muslimah. Disempurnakan dengan amazing advices yang akan menjadikan para pembaca semakin menjadi pribadi yang lebih menghargai hidupnya. Diselipkan kata bijak dari penulis di setiap bab dan dibubuhi pula dengan nasihat-nasihat pelecut jiwa dari para ulama dunia dan orang bijak yang diharapkan sanggup membangun jiwa semangat bagi para muslim dan muslimah. Bahasa penyampaian yang santai dan ringan dan tidak terkesan menggurui. Dilengkapi dengan beberapa puisi dan cerita pendek yang melengkapi isi buku ini.