Dunia dibangun dari mimpi. Mimpi juga yang membuat kita mampu melewati keterbatasan dan ketidakberdayaan. Paling tidak, bagi sebagian orang.
Itu juga yang terjadi pada Ken Erhan Ramadhan, sutradara tampan berkarier gemilang, tapi masih sendiri. Deret perempuan cantik yang mengelilingi tak bisa menggerakkan hatinya untuk menikah. Tapi, seraut wajah sederhana yang menelusup dalam tidur, memberinya keyakinan dan kegairahan baru untuk membangun rumah tangga.
Takdir mempertemukan Ken dengan gadis dalam mimpinya. Namun, gadis itu, Aira Humaira, bukan sosok yang mudah ditaklukkan. Perlu waktu untuk memenangkan hatinya, juga mendamaikan dunia mereka yang sangat jauh berbeda.
Mampukah pernikahan tanpa pacaran bertahan, saat badai menerpa? Bagaimana pula dengan mimpi-mimpi buruk yang mengunci langkah Aira selama ini? Apakah itu pertanda akan takdir yang mengintip diam-diam dan bisa muncul kapan saja dengan skenario paling perih yang sanggup ditanggung anak manusia?
Ketika dua garis hidup telah ditautkan, maka apa pun bisa terjadi!
Asma Nadia adalah nama pena Asmarani Rosalba yang lahir di Jakarta tahun 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti. Setelah lulus dari SMU 1 Budi Utomo, Jakarta, ia mulai aktif mengirimkan tulisannya ke majalah-majalah Islam, selain tetap aktif menulis lagu yang sebagian bisa ditemukan di album Bestari I (1996), Bestari II (1997 ), dan Bestari III (2003), Snada The Presentation, Air Mata Bosnia (Snada), Cinta Ilahi (Snada), dan Kaca Diri.Kini ibu dari dua orang anak: Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus ini adalah Ketua Yayasan Lingkar Pena, manager Lingkar Pena Publishing House, dan Ketua I Forum Lingkar Pena