Orang Jawa mengimani adanya Tuhan Yang Maha Esa, dan memeluk salah satu dari agama-agama yang diakui di Indonesia. Namun tak dapat dipungkiri bahwa mereka memiliki pedoman-pedoman tertentu yang berkaitan dengan tata cara yang bersumber
dari ajaran luhur nenek moyang yang diwariskan secara turun-temurun. Tata cara itu terbentuk saat para penemu dari ajaran masing-masing dan atau penganutnya mengadakan "laku batin" sehingga komponen-komponen pembentuk agama pun terpenuhi. Oleh karena objek penelitian adalah kelompok atau paguyuban yang berada di Jawa, dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantarnya, maka penulis buku ini mengategorikan kepercayaan tersebut sebagai Agama Jawa. Didukung pendapat dari para ahli antropologi dan ahli agama. Ini sangat menarik, berbagai paguyuban yang mengimaninya biasanya hanya disebut sebagai "sekte" atau bahkan "sempalan" . Ternyata dalam penelitian ilmiah ini dikatakan sebagai para penganut Agama Jawa.