Soal yin yang, keseimbangan seperti kata Mas Iyo, ada benarnya juga. Aku makin memikirkan Fifin, yang pintar luar biasa, otaknya encer dan jadi satu satunya bos wanita dengan anak buah pria di kantornya. Tapi dia mengeluh tubuhnya susah kurus, biarpun tidak makan berhari-hari, katanya. Lalu ia mengalami kisah cinta tragis, dengan suami orang--itu lho Mas Pri--Fifin dicampakkan dan dihina tidak kurang. Kini, setelah kisah cintanya sempurna, well, paling tidak di mata orang-orang, dia harus kehilangan payudaranya.
Semua di dunia ini seimbang. Kebahagiaan dan kesedihan? Sama-sama ada.
"Aku tidak mengerti, Mas Iyo."
"Semakin banyak yang kamu ketahui dan alami, memang semakin kamu tidak mengerti, B. Itulah hidup. Ilmu yang diberikan Allah kepada manusia itu secuil saja adanya."
"Kenapa tidak pernah ada kebahagiaan mutlak?"
"B, itulah kehidupan. Kamu harus menerimanya. Lagi pula kenapa kamu selalu mempertanyakan kebahagiaan mutlak? Konsep bahagia setiap orang itu beda. Ada orang yang bahagia karena kaya raya banyak harta. Ada yang banyak harta, tapi tidak bahagia karena anak-anaknya kena narkoba misalnya. Menurutku, jika kamu merasa bahagia, syukurilah."
Ibu dari seorang putri yang bernama Syaza Calibria Galang ini pernah bekerja di majalah Dewi dan menjadi kontributor di beberapa media asing, seperti Sunflower, Collegio, dan Morning Sun. Selain itu, alumnus dari Communication Public Relation di Pittsburg State University dan Wichita State University ini juga pernah menjadi pembawa acara pada CAP-3 TV, Pittsburg, Kansas, dan produser paruh waktu di Radio Singapore International. Pada saat ini Fira Basuki menjadi executive contributor di Harper's Bazaar Indonesia (MRA Media).
Peran sertanya dalam dunia sastra sudah terasah pada saat ia menempuh pendidikan di bangku sekolah. Pada saat di sekolah menengah umum ia sudah menjuarai lomba menulis yang diselenggarakan oleh majalah-majalah, seperti Tempo dan Gadis. Sejak tahun 2001 Fira Basuki mulai aktif menulis novel. Novel pertamanya berjudul Jendela-jendela mengisahkan kehidupan pasangan suami istri dan permasalahan-permasalahan yang muncul didalam rumah-tangganya. Dengan suksesnya novel pertama tersebut, Fira kemudian menulis lanjutan kisah novel Jendela-Jendela dengan meluncurkan novel Pintu yang diterbitkan pada tahun 2002 dan Novel Atap yang diterbitkan pada tahun 2003. Selain itu, novel Biru dan rojak muncul dan menambah koleksi karya sastra yang dihasilkannya. Hampir semua novel-novel yang dihasilkannya mengambil latar tempat di Amerika, Singapura, dan Indonesia karena ia sudah pernah menetap di Negara-negara tersebut sehingga ia ...
Aku rasa buku ini benar2 menghibur buatku. Aku suka sekali dengan alur ceritanya yang energik dan lucu. Banyak bagian yang bikin aku ketawa karena karakter2 disini digambarkan dengan unik dan konyol. Ngga rugi beli buku ini. Meskipun disampaikan dengan gaya bahasa yang simple tapi isi ceritanya penuh makna. Meaningful bgt buatku :)