Kata “Tidak Alami” dalam judul buku ini secara gamblang mengutarakan pesan kuncinya. Berbagai bencana, seperti gempa bumi, kekeringan, banjir, dan badai adalah ancaman alami, sedangkan yang dimaksud dengan bencana tidak alami adalah kematian dan kerusakan yang diakibatkan dari tindakan pengabaian dan keterlibatan manusia. Setiap bencana memiliki ciri khas sendiri. Akan tetapi, masing-masing bencana memperlihatkan tindakan-tindakan yang apabila dilakukan secara berbeda akan menghasilkan tingkat kematian dan kerusakan yang lebih kecil, baik oleh individu maupun oleh pemerintah pada berbagai level. Pencegahan memungkinkan untuk dilakukan. Ancaman Alami, Bencana Tidak Alami memberikan kajian yang dibutuhkan untuk melakukan pencegahan berbiaya efektif.
Buku ini dapat menjadi sebuah laporan yang disusun sebagai suatu bentuk pencegahan, kerja sama internasional yang kuat, dan prioritas untuk menolong umat manusia yang terkena dampak bencana. Dengan buku ini, Bank Dunia menyoroti hal-hal yang seharusnya terus-menerus dipertimbangkan oleh para aktor internasional, pemerintah nasional, pejabat loka, dan individu ketika membahas tindakan pencegahan. Pemerintah harus bisa memimpin dalam menerapkan tindakan pencegahan, baik secara langsung (dengan cara mengalokasikan sumber daya umum secara efisien) maupun tidak langsung (dengan menunjukkan kepada orang-orang cara untuk melindungi diri mereka sendiri). Sungguh suatu fakta yang menyedihkan bahwa sebagian besar bantuan digerakkan oleh media yang mendorong banyak agensi bantuan resmi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bersedia melakukan upaya yang sangat besar dalam pemulihan bencana. Seharusnya, peran ini dilakukan oleh pemerintah, baik lokal, nasional, ataupun internasional. Kenyataan ini merupakan tantangan riil yang tidak hanya dihadapi oleh Bank Dunia, tetapi oleh kita semua dan dapat menjadi kenyataan jika kita semua siap untuk meraihnya.