"Aku sudah pernah melihat monster sepertinya, tapi belum pernah sekaliber dirinya."

***
Berbekal segunung rasa cinta dan rindu pada sang putra kandung yang diculik belasan tahun silam oleh kakeknya sendiri, seorang ibu rela menempuh perjalanan penuh teror ke sebuah pulau kematian bernama Pulau Sarek, demi bisa berjumpa kembali dengan sang buah hati. Dia rela membiarkan dirinya menjadi korban sebuah permainan maut bertaruhkan nyawa demi bisa bersatu kembali dengan sang anak yang didamba.

Berbekal sepotong legenda tentang sekeping batu nisan bertuah dari abad ke-8 SM dan larik-larik sajak ramalan maut karya seorang bruder miskin dari abad ke-15, seorang pria ambisius mengklaim dirinya sebagai Sang Messiah. Untuk membuktikan kebenaran klaimnya, dia merancang rentetan teror maut di pulau kematian itu. Tinggal selangkah lagi, tuntas sudah pembuktian kebenaran ramalan itu, dan absah sudah klaimnya sebagai lelaki yang ditakdirkan Tuhan.

Berbekal pemenuhan sebuah janji, tanpa bisa ditolak, Arsene Lupin turut terjerumus ke dalamnya. Berbekal perhitungan matang, tanpa bisa dicegah, dia mempertaruhkan nyawa untuk menghentikan teror demi teror. Berbekal kecerdasan, tanpa bisa dihentikan, dia mengerahkan
segenap kemampuan untuk bisa menyingkap rahasia demi rahasia yang penuh kejutan tak terduga.