Lord Otori Takeo beserta istrinya Kaede telah memerintah selama lebih dari enam belas tahun.
Tiga Negara menjadi negeri yang kaya, damai dan sejahtera. Burung suci, houou, bersarang di
Terayama dan hewan dalam dongeng, kirin, muncul di tepi pantai. Agaknya Nirwana tengah
tersenyum pada mereka.
Namun keberhasilan mereka menarik perhatian Kaisar dan jenderalnya, Lord Saga Hideki, yang
mengincar seluruh kekayaan Tiga Negara, terutama pewaris Takeo, putri sulungnya, Shigeko,
yang kini sudah cukup usia untuk menikah.
Di saat yang sama, tindak kekerasan dan pengkhianatan dari masa silam tak hilang terkubur
begitu saja. Keluarga Tribe yang membelot, Kikuta, berusaha membalas dendam. Mereka ingin
bersekutu dengan adik ipar Takeo, Arai Zenko, yang tak pernah bisa melupakan maupun
memaafkan kematian ayah kandungnya dengan cara yang memalukan. Tidak seorang pun bisa lepas
dari incaran Tribe untuk selamanya.
Takeo mengkhawatirkan banyak hal lain, lebih dari segalanya, kedua putri kembarnya, Maya dan
Miki, dengan kemampuan aneh yang mereka miliki, membawa mereka masuk ke dunia penuh bayangan
dan hantu.
Dan rahasia-rahasia lain yang tak bisa terus disembunyikan rapat-rapat. Segala yang telah
diraihnya bersama Kaede berada di ujung tanduk.
Harsh Cry of the Heron (Jeritan Pilu Sang Bangau) adalah lanjutan yang menakjubkan dari
ÃÆ'Æ'¢ÃÆ'¢â€Ã...¡Ã‚¬ÃÆ'‹Ã...â€Å"Kisah Klan OtoriÃÆ'Æ'¢ÃÆ'¢â€Ã...¡Ã‚¬ÃÆ'¢â€Ã...¾Ã‚¢, epik yang tak terlupakan dengan bentangan sisi emosional yang luas,
karya klasik yang melewati batas genre, jender serta generasi.
Pujian
Guardian
Kisah yang mendebarkan tentang cinta, kesetiaan serta pengkhianatan, bergerak dengan cepat,
berlatar sebuah negeri nun jauh di masa lampau.
Daily Mail
Alur cerita yang mencekam dan penulisan yang indah, penuh dengan rincian otentik serta
suasana perasaan yang imajinatif.
Lian Hearn belajar bahasa di Oxford University dan bekerja sebagai kritikus film serta editor seni di London sebelum menetap di Australia. Rasa tertariknya pada Jepang membuat ia mempelajari Bahasa Jepang, melakukan perjalanan ke Jepang dan mencapai puncaknya dengan menulis buku ACROSS THE NIGHTINGALE FLOOR.