Tangan itu terjulur lunglai. Matanya menatap kosong, sementara warna kulitnya yang bak pualam justru mempertajam aroma kematian di sana. Masihkah sang model bernyawa saat dilukis? Tak ada yang tahu kecuali sang pelukis.
Lukisan itu bukan satu-satunya. Beberapa lukisan serupa lainnya terpajang anggun di ruang koleksi pribadi dan museum, menebarkan kekaguman berbalut misteri. Namun, hanya ada satu orang yang menyadari kengerian sesungguhnya di balik proses pembuatan lukisan. Dia adalah Jordan Glass, seorang fotografer peraih Pulitzer yang hidupnya dibayang-bayangi luka masa lalu.
Kini, dalam sebuah ruangan yang sunyi, Jordan merasakan kebekuan mulai menjalari sekujur tubuhnya. Di hadapannya, seorang perempuan muda tergeletak pucat. Apakah perempuan itu telah mati? Apakah dia juga akan segera menyusulnya?
Sementara berbagai pertanyaan berkejaran dalam benak Jordan, sang pelukis terus mengayunkan kuasnya sembari menikmati kedua korbannya perlahan menyongsong maut. Siapakah pelukis itu? Dan, jantung Jordan nyaris berhenti saat melihat wajah sang pelukis!
Greg Iles was born in Germany in 1960, where his father ran the US Embassy Medical Clinic during the height of the Cold War. He spent his youth in Natchez, Mississippi, and graduated from the University of Mississippi in 1983.
Greg founded the band "Frankly Scarlet" and spent several years playing music for a living. The year after he was married, he gigged on the road for 50 weeks out of 52, and realized that this lifestyle was simply not sustainable with a family. He quit the band and began working eighteen hours a day on his first novel, Spandau Phoenix, a thriller about Nazi war criminal Rudolf Hess. When Greg sold this manuscript, he left the music business to complete the book.
Over the course of his next few books, Greg broke the formula adhered to by most commercial novelists and wrote in a variety of genres. Surprisingly, each found a place on the bestseller list, and today readers look forward to discovering what new subject Greg has explored in his latest novel.
Greg's novels have been translated into more than a dozen languages and published in more than twenty countries ...