"Setiap kali kugoreskan penaku untuk menulis buku ini, aku merasakan keteguhan dan kekhidmatan sebagaimana yang aku rasakan saat bersujud dalam shalat malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan di Masjidil Haram, Mekah." Pengakuan penulis di atas menunjukkan betapa karya ini ditulis dengan khidmat, khusyuk, dan penuh penghayatan. Karenanya, tak mengherankan bila buku yang diterbitkan kali pertama pada April 1973 ini meledak di pasar dan habis dalam hitungan hari. Sampai tahun 2006, edisi bahasa Arab buku ini sudah sampai pada cetakan ke-32. Banyak komentar menyebut buku ini sebagai risalah sejarah terlengkap tentang nabi-nabi Allah, Karena, buku ini tidak hanya memuat kisah kehidupan 25 nabi yang selama ini telah kita kenal, tetapi juga riwayat hidup nabi-nabi lain yang jarang terdengar, seperti nabi-nabi dari Bani Israil dan nabi-nabi dari kaum Yasin. Dengan gaya tutur sastrawi penulisnya, nilai keilmiahan buku ini semakin mudah dicerna dan dipahami. Bahkan, unsur tersebut bersatu pada menjadikannya sebagai sebuah karya referensial yang sejuk dibaca hingga berkali-kali.
Kolumnis dan sastrawan besar ini dilahirkan di Kairo, ibukota Mesi pada 15 Nopember 1932 dengan nama lengkap Ahmad Syafiq Bahjat. Meraih gelar sarjana hukum dari Cairo University. Mengawali karirnya sebagai jurnalis di surat kabar Akhbar al-Yaum pada 1955 dan majalah Shabah al-Khair pada 1957. Pindah ke al-Ahram - harian terbesar di Mesir, dan menjadi redaktur di sana sejak tahun 1958. Di angkat sebagai wakil pemimpin redaksi al-Ahram dari tahun 1982 hingga akhir hayatnya, pada 11 Desember 2011.
Semasa hidupnya, anggota Dewan Pers Mesir ini tak hanya produktif menulis artikel dan kolom namun juga banyak menulis buku dan sastra Islami. Lebih dari 20 judul buku ke islaman sudah ia tulis, yang semuanya sudah diterbitkan. Salah satunya adalah buku Ambiya'ullah (Nabi-Nabi Allah) ini yang terjemahannya ada di tangan pembaca.