On Being Great Lover : Menjadi Isteri yang Layak Dicintai Untuk menjadi isteri yang mesra atau isteri yang biasa-biasa saja akan memiliki konsekuensi sendiri pada suami. Keputusan untuk menjadi isteri yang melayani sepenuh hati akan menghasilkan konsekuensi suami yang merasa dilayani dan dihargai. Sebaliknya, keputusan melayani suami yang tidak optimal menyebabkan suami tidak merasa diakui. Suami akan berusaha mencari 'aku'-nya di luar sebagai kompensasi kehilangan 'aku' di rumah. Itulah yang melatari penulis sehingga berhasil merampungkan buku ini. Ajaran Islam menjelaskan tentang keutamaan memilih wanita salehah sebagai pendamping hidup kita, baik untuk kehidupan dunia maupun untuk kehidupan akhirat. Karena, pernikahan dalam Islam bersifat visioner, menembus batas-batas kefanaan, menuju akhirat yang abadi. Pernikahan adalah gerbang terindah menuju pelabuhan yang diridhai-Nya, yaitu surga firdaus. Selain merupakan perintah syara', memilih wanita salehah adalah modal awal kita membangun rumah tangga yang diridhai-Nya, sekaligus langkah awal kita meraih surgaNya. Memilih wanita salehah juga adalah cara termudah untuk mendapatkan isteri yang layak dicintai. Rasulullah saw. pernah memberikan gambarang karakter wanita salehah, sekaligus istri yang layak dicintai, yaiatu seorang wanita yang selalu menempatkan keridhaan suami sebagai upayanya meraih keridhaan Allah. Bukankah Rasul pernah menyatakan bahwa sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita salehah dan sebaik-baik wanita adalah wanita yang paling menyenangkan hati suaminya. Buku berjudul Istri yang Layak Dicintai ini sungguh inspiratif sekaligus menambah pemahaman kita, bahwa mendapatkan wanita salehah adalah parameter mendasar bagi kita untuk mendapatkan istri yang layak dicintai, baik di dunia maupun di akhirak kelak. Selamat membaca... Uken Junaedi, suami dari Nani Karyani, anak pertama dari dua bersaudara. Lahir di Bandung pada 3 April 2975. Gemar membaca dan menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Keyakinan bahwa membaca merupakan cara untuk menggali ilmu dan memperkaya batin akhirnya senantiasa mengajak dirinya dan orang-orang di sekitarnya untuk selalu membaca dan membaca. Deny Riana, suami dari Kusmiyati ini lahir di Cimahi pada 24 Januari 1977. Mulai tertarik dan belajar menulis kepada Alm. H. Chairul Usman (Penulis buku Geografi dan Sejarah Indonesia) ketika duduk di bangku SLTP (1989-1992). Mulai aktif menulis untuk publikasi media sejak kelas 2 SLTA (1993). Sejak saat itu pula, sejumlah naskah tulisannya dalam bentuk artikel, feature. reportase, laporan perjalanan, dan karya-karya fiksi telah dimuat di beberapa media cetak.