Tahun 2004-2007 Grace Suryani berangkat ke China untuk belajar bahasa Mandarin. Semangatnya menggebu-gebu saat berangkat ke China. Lagi pula, ini kesempatan istimewa dapat belajar di luar negeri. Selama ia belajar di sana, rupanya ia tidak hanya belajar bahasa Mandarin. Di sana ia juga belajar untuk merasakan bimbingan tangan Tuhan saat melewati suka duka sebagai mahasiswi yang tengah berada di negera asing. Di sana pula ia belajar dari Tuhan sendiri bagaimana:-menghadapi dosen yang sulit-melewati pergumulan tentang pasangan hidup-teman sekamar yang berbeda dengannya, dan masih banyak lagi.
Buku ini ditulis dengan bahasa khas anak muda. Dengan banyak bercerita tentang pengalaman pribadinya, buku ini menjadi sangat mudah "dicerna". Selain itu, buku ini dapat menjadi penguat iman bagi para pembaca untuk senantiasa melihat karya Allah dalam peristiwa hidup yang paling sepele sekalipun.