Keberhasilan sebuah korporat dalam mencapai tujuannya ternyata tidak lagi hanya ditentukan oleh keberhasilan, implementasi prinsip-prinsip manajemen, seperti planning, organizing, leading, controlling aja. Ada faktor lain yang "tidak tampak" yang lebih menentukan berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuannya; menentukan apakah manajemen dapat diimplementasikan atau tidak. Faktor tersebut adalah budaya organisasi. Keunggulan organisasi ditentukan oleh unggul tidaknya budaya organisasi yang dimiliki.
Djokosantoso melakukan penelitian di lembaga yang pernah dipimpinny, Bank Rakyat Indonesia. BRI berhasil melakukan transformasi dari bank yang lebih banyak menyalurkan kredi bersubsidi ke bank yang berbasiskan market mechanism tanpa meninggalkan nasabah utamanya, pengusaha menengah dan kecil di seluruh pelosok Indonesia, khususnya di pedesaan. Ketika Indonesia dilanda krisis, BRI termasuk bank yang tidak masuk "ICU". Bahkan laporan dari Majalah Infobank (2002) menyebutkan bahwa BRI mempunyai kinerja dengan ranking tertinggi di antara bank-bank dengan aset raksasa - di atas Rp20 triliun. Artinya BRI mengungguli BCA, Danamon, Lippo, BTN, Mandiri, Citibank (bank multinasional), BNI, Niaga, dan BII, dari indikator CAR, NPL, Rentabilitas, dan Efisiensi.
Buku ini merupakan satu-satunya karya di bidang budaya organisasi khususnya di industri perbankan yang ditulis atas dasar sebuah penelitian komprehensif, yang melibatkan lebih kurang 3000 sampel.
Djokosantoso Moeljono, lahir di Jakarta, Desember 1940, menikah dan mempunyai dua putra dan satu putri serta tiga cucu. Pendidikan formalnya adalah Dr. ekonomi universitas Gadjah Mada lulus 1966 dan pada tahun 2002 , lulus program doctor dalam bidang psikologi Industri dan organisasi dengan predikat cum laude dari universitas yang sama. Alumus MIT-Sloan Scool of Manajemen USA tahun 1983 ini melengkapi ketrampilannya dengan beberapa pendidikan perbankan di dalam maupun di luar negeri .