7disabled
Stok Tidak Tersedia
Atau
Tambah ke Daftar Keinginan

Beritahukan jika produk ini tersedia kembali
Kembang Jepun (Soft Cover)
oleh Remy Sylado

Ketersediaan : Stock tidak tersedia

Format : Soft Cover
ISBN : 9792201378
ISBN13 : 9789792201376
Tanggal Terbit : Januari 2003
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 319
Dimensi : 140 mm x 210 mm



Deskripsi:
Inilah kemegahan cinta yang tulen, yang pernah berakar; dan pernah berantakan, tapi kini kembali menggaung, karena nurani yang tidak pernah menyerah. Ia dipijak, dianiaya, diperkosa, dan dipaksa untuk mati, tapi tak pernah ia merasa kalah, tak pernah ia binasa...

Kategori dan Rangking Bestseller:

Tentang Remy Sylado:
Alif Danya Munsyi alias Remy Sylado alias entah siapa lagi, yang nama aslinya Yapi Tambayong, banyak menulis puisi, cerpen, novel, drama, esai, kolom, kiritik, skenario, serta buku-buku tentang musikologi, dramaturgi, bahasa, dan teologi. Ia pernah bekerja sebagai wartawan harian dan majalah di Semarang, Bandung dan Jakarta. Perhatiannya pada bahasa dan sastra mendorongnya mempelajari banyak bahasa. Seniman multidimensi ini lahir di Makassar, dan menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja di Semarang dan Solo.



Buku Lainnya oleh Remy Sylado:
Halaman 1 dari 1
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Rp. 99.000
Rp. 74.250
Stock di Gudang Supplier
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Rp. 179.000
Rp. 134.250
Stock di Gudang Supplier
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Rp. 120.000
Rp. 90.000
Stock di Gudang Supplier
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Hard Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
(1)
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Hard Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia
(Hard Cover)
oleh Remy Sylado
Stock tidak tersedia

Review Konsumen:
5 -
4 100%
3 -
2 -
1 -
4.0
1 Review
Tulis Review Anda
Wartawan dan Geisha Tertawan Cinta
oleh Sidik Nugroho pada Minggu, 25 Januari 2009
Judul Buku: Kembang Jepun
Penulis: Remy Sylado
Tahun: 2004 (cetakan ketiga)
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku: 319 halaman

Tjak Broto selalu memegang tali sais, mengendalikan sapi yang menarik pedati. Di belakangnya, berjongkok dekat pantatnya, adalah Keke, istrinya. Mereka berdua hendak ke pasar, membawa hasil bumi kepada Gan Kiem Seng. Di bulan-bulan musim penghujan, kadang-kadang roda pedati itu terperosok. Tjak Broto kadang harus turun, membetulkan roda pedati, sehinggaa Keke ganti mengendalikan sapi dan memegangi sais sementara.

Suatu ketika, Tjak Broto terbenam di kubangan lumpur setelah berhasil menyelamatkan roda pedatinya. Ia misuh akibat kejadian itu. Menyaksikan suaminya misuh dan belepotan lumpur sekujur badan, Keke mengejeknya dengan mesra. Tjak Broto yang diejek balas menyerang -- dengan mesra pula. Ia melompat naik ke pedati, melapkan tangan dan badannya ke wajah Keke.

Keke lalu memukul-mukul Tjak Broto. Tjak Broto menguyek-uyek rambut Keke. Di dalam sebuah pedati, ketika musim hujan mengguyuri bumi, dan dalam kondisi segenap badan keduanya jelas-jelas tak berbau minyak wangi, cinta bersemi. Keduanya terpingkal-pingkal, dengan bahasa cinta yang nakal, mesra sekali! Dua-duanya merasakan anugerah yang indah, yang diberikan Pencipta dalam dua hati manusia.

Nah, Keke berjongkok di bokong suaminya karena bersembunyi. Ia bersembunyi sebab ia wanita. Dan ini adalah zaman ketika Jepang berkuasa di tanahair. Wanita, siapa pun juga, kalau ... Baca Selengkapnya
Apakah review ini bermanfaat bagi Anda?