Aster diambil dari panti asuhan oleh sepasang suami-istri yang melimpahinya dengan kasih, perhatian, pendidikan, dan dunia musik yang membuat hidupnya menjadi begitu berarti. Tetapi keluarga Arya, kekasih Aster, menganggapnya tak layak menjadi menantu karena asal-usulnya yang tidak jelas. Mereka pun menjodohkan Arya dengan gadis lain.Pada saat perpisahan mereka, ketika kepedihan begitu merenggut batinnya, Aster membiarkan Arya mengambil keperawanannya sebagai persembahan cinta. Gaun sutra biru yang dikenakannya saat itu pun jadi ternoda.Ketika akhirnya Aster jatuh cinta lagi kepada laki-laki lain, laki-laki yang begitu matang dan memesonanya, ia tak mampu menghadapi kenyataan. Pertama, ia takut asal-usulnya yang tak jelas itu akan kembali jadi hambatan. Kedua, lelaki yang dicintainya itu sudah punya kekasih yang cantik, pandai, dan baik hati. Dan ketiga, ia merasa tak layak karena sudah tak suci lagi.Ketika sampai pada puncak penderitaan batinnya, Aster tahu ternyata laki-laki itu juga mencintainya. Tapi justru karena itulah ia menolaknya. Ia tidak ingin mengecewakan siapa pun. Baik laki-laki itu, maupun kekasihnya.
Maria A. Sardjono sudah menulis sejak remaja tetapi baru dipublikasikan mulai tahun 1974. Hingga kini karyanya berjumlah 80 buku, sebagian dimuat sebagai cerita bersambung terlebih dulu, 150 cerpen, belasan cerita anak-anak, beberapa naskah sandiwara radio, satu buku ilmiah, dan puluhan artikel tentang berbagai macam topik. Ia adalah sarjana Filsafat Sosial Budaya dan master di bidang Filsafat Humaniora. Ia menikah dengan A.J.Sardjono dan dianugerahi empat putra yang semuanya sudah beranjak dewasa