Putri Kaisar yang cantik tidak suka ketika Pangeran memberinya hadiah berupa burung dan mawar. Menurutnya kedua hadiah itu biasa saja. Padahal suara si burung sangat merdu dan mawarnya amat indah dan harum. Ia lebih suka benda-benda buatan manusia yang menaruhnya bagus.Karena sakit hati, Pangeran menjadi penjaga babi di istana Kaisar dan membuat berbagai benda mainan. Misalnya panci berlonceng yang akan berbunyi kalau isinya mendidih. Demi benda-benda seperti ini, Putri rela disuruh mencium si penjaga babi puluhan kali.Kaisar marah sekali ketika melihat anaknya menciumi pria itu sehingga ia mengusir Putri dari istana. Si penjaga biabi pun lantas menjelaskan siapa dirinya sebenarnya. Tapi ia sekarang tidak lagi tertarik pada sang Putri, yang ternyata tidak bisa menghargai keindahan mawar dan burung serta mau saja mencium penjaga babi demi sekadar mainan yang diinginkannya.
Di kota Odense, Denmark, hiduplah seorang pembuat sepatu dan istrinya. Mereka orang bahagia dan tinggal di rumah yang sangat kecil. Istri si pembuat sepatu nyaris buta huruf, dan mereka mempunyai anak laki-laki bernama Hans Christian. Si pembuat sepatu sangat menyayangi anaknya, ia mengajak anaknya bermain dan membacakan buku baginya. Bersama-sama mereka membuat mainan dan menggunting-gunting kertas. Mereka bahkan membuat pertujukkan menggunakan boneka-boneka yang mereka buat dari bahan-bahan sederhana.Sang ayah, yang tertawa dan bermain bersama anaknya itu, dan sangat berjasa menghidupi imajinasi Hans Christian, wafat ketika Hans Christian baru berumur sebelas tahun.Dari latar belakang yang sederhana itu, Hans Christian tumbuh menjadi pendongeng Denmark yang paling terkenal. Dongeng-dongeng ciptaaanya telah diterjemahkan dan diceritakan di seluruh dunia. Hans Christian Andersen lahair pada tanggal 2 April 1805 dan wafat pada tanggal 4 Agustus 1875. Sepanjang hidupnya ia menulis puisi, naskah drama, novel, dan buku mengenai perjalannya berkeliling Eropa.