Jean Sheridan, dekan perguruan tinggi dan ahli sejarah yang disegani, berangkat ke kota kelahirannya, Cornwall-on-Hudson, New York, untuk menghadiri reuni setelah dua puluh tahun lulus dari Stonecroft Academy, tempat dia akan diberi penghargaan bersama enam kawan sekelasnya. Tetapi, ada yang tidak beres: salah satu wanita di dalam kelompok yang akan diberi penghargaan, Alison Kendall, agen Hollywood yang cantik dan berkuasa, meninggal hanya beberapa hari sebelum acara itu, tenggelam di kolam renangnya ketika sedang berenang pagi-pagi--dia wanita kelima di kelasnya yang hidupnya tiba-tiba berakhir secara misterius.
Hal lain yang membuat Jean merasa tidak enak adalah faks anonim yang baru saja diterimanya, yang menyebut-nyebut putrinya, Lily, anak yang direlakannya untuk diadopsi dua puluh tahun lalu, buah cinta kasihnya dengan kadet West Point yang terbunuh seminggu sebelum diwisuda. Jean selalu merahasiakan eksistensi putrinya, jadi... siapa yang mengetahui rahasianya itu? Dan mengapa sekarang hal itu menjadi ancaman baginya? Berusaha menyembunyikan rasa takutnya, Jean tiba di hotel tempat reuni itu diselenggarakan dan bertemu dengan teman-teman lamanya.
Dalam jamuan makan malam sekaligus pemberian penghargaan, Jean diperkenalkan kepada Sam Deegan, detektif yang bertahun-tahun terobsesi oleh pembunuhan tak terungkap atas seorang gadis di Cornwall. Detektif itu mungkin mempunyai kunci identitas pembunuh siswi-siswi Stonecroft dan sumber ancaman anonim terhadap putrinya. Jean tidak mengira bahwa di antara teman-temannya yang terhormat itu, ada pembunuh yang hampir menyelesaikan rencana balas dendamnya terhadap siswi-siswi Stonecroft yang dulu menghina dan mengejeknya... dan Jean adalah sasarannya yang terakhir.
Ia layak jika mendapat julukan The Queen of Suspense, karena plot novel-novelnya memang selalu penuh suspense. Plot ini menempatkan tokoh-tokoh utamanya biasanya wanita-wanita biasa, wanita-wanita yang menyenangkan berada dalam situasi yang luar biasa mengerikan. Yang unik dalam judul novelnya adalah judul lagu-lagu lama. Beberapa tahun silam, ketika Clark baru menyelesaikan 7 novel dan ada yang menjulukinya Agatha Christie era 80-an, Clark menanggapi, Christie telah menulis 100 buku, jadi aku masih utang 93 lagi."
Wanita yang pernah bekerja sebagai sekretaris dan pramugari ini mulai menulis pada usia 36 tahun, ketika suaminya meninggal dan ia terpaksa harus menghidupkan sendiri kelima anak mereka yang masih kecil-kecil. Clark yang keturunan Irlandia lahir dan dibesarkan di New York City. Kini ia bermukim di Saddle River New Jersey.